Sabtu, 05 November 2011

Manusia dan Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan


> Macam- macam definisi manusia

Berikut ini adalah pengertian dan definisi manusia menurut beberapa ahli:

# NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang

# ABINENO J. I
Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana"

# UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik

# SOKRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar

# KEES BERTENS
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan

# I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa
# OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan

# ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain

# PAULA J. C & JANET W. K
manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan.


> Orientasi nilai budaya

Menurut C. Kluckhon dalam karyanya Variations in Value Orientation sistem nilai budaya secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia,yaitu :

- Hakekat Hidup Manusia, Hidup setiap kebudayaan berbeda secara exstern. Seperti berusaha memadamkan hidup,menganggap kelakuan hidup tertentu sebagai suatu hal yang baik.

-Hakekat karya Manusia, Kebudayaan hakekatnya berbeda-beda ada yang bertujuan untuk hidup dan lain sebagainya.

-Hakekat waktu Manusia, Hakekat waktu setiap budaya berbeda,ada yang mementingkan orientasi masa lampau dan mementingkan orientasi masa kini.

-Hakekat Alam Manusia, Manusia memiliki anggapan yang berbeda,ada yang beranggapan kebudayaan harus mengeksploitasi alam dan ada pula yang beranggap manusia harus harmonis dengan alam.

-Hakekat Hubungan Manusia, Mementingkan hubungan antar sesamanya dan orientasi pada tokoh,yang berpandanga individualis ditinggalkan saja.




>    Hakekat manusia

Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
a.                   Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
b.                  Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
c.                   yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
d.                  Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
e.                   Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
f.                   Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
g.                  Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
h.                  Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.


>    Macam- macam kehidupan

Macam- macam kehidupan menurut saya ada 2 yaitu kehidupan dunia dan kehidupan akhirat yang mana pejelasannya dijabarkan sebagai berikut :

*Kehidupan Dunia
Allah menciptakan surga dan neraka, yang kelak akan diisi oleh manusia. Di mana nanti kita berada -surga atau neraka- akan ditentukan melalui proses kompetisi yang panjang selama hidup di dunia; yaitu kompetisi dalam mengumpulkan pahala. Kompetisi ini berakhir pada waktu kita mati, karena tidak ada kesempatan pengumpulan pahala lagi setelah kita mati.
Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan bagi manusia, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya. (Al Kahfi:7)
Seseorang yang berhasil mengumpulkan pahala yang banyak, tempatnya kelak adalah di surga. Sedangkan bagi yang lalai, tidak diragukan lagi, ia akan berada di tempat sebaliknya, yaitu neraka. Jadi, surga adalah merupakan puncak hadiah yang akan diraih oleh manusia. Dan untuk mendapatkan hadiah puncak ini, tentu saja tidaklah mudah. Diperlukan perjuangan yang sungguh-sungguh, karena Allah akan terus menerus menguji keuletan kita dalam mematuhi “aturan main” yang dibuat-Nya.
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan: ‘kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi? (Al-Ankabuut: 2)
Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. (Al-Anbiya’:35)
Rasulullah SAW Pun memperingatkan kita:
Dunia itu adalah nerakanya orang mukmin dan surganya orang kafir. Surga itu dikelilingi oleh hal-hal yang tidak disukai, dan neraka itu dikelilingi oleh hal-hal yang menyenangkan (nafsu).
Bentuk ujian Allah itu bermacam-macam. Hal ini adalah wajar, mengingat hadiahnya pun luar biasa, yaitu hidup abadi dalam kebahagiaan di surga. Ujian terberat yang dirasakan oleh kebanyakan orang, umunya adalah yang berkaitan dengan harta atau pangkat. Harta atau pangkat dapat dengan mudah membuat manusia terbius, terlupa akan tujuan hidupnya di dunia. Harta yang seharusnya digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan ketaatan pada aturan main-Nya, terbuai justru digunakan untuk melanggar ‘aturan main’ itu (!). dalam hal ini sayidina Ali r.a. berwasiat, ‘Hati-hatilah terhadap hartamu, karena ia dapat menjadi bahan utama pelampiasan hawa nafsu!” [ "... Ya Allah, jadikanlah dunia di tangan kami dan jangan Engkau jadikan dunia di hati kami"]
Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anak kamu itu hanyalah sebagai cobaan ….. (Al-Anfaal: 28)
….. Dan Kami coba mereka dengan nikmat yang baik-baik dan bencana yang buruk-buruk. (Al-A’raaf: 168)
Untuk dapat mengatasi berbagai macam ujian Allah ini, Nanda harus mempunyai bekal motivasi yang kuat. Karena hanya denagn motivasi yang kuat, akan tercipta semangat yang hebat. Dan dengan semangat yang hebat, segala godaan yang berasal dari nafsu dan setan yang gila pun akan dapat ditaklukkan.
Ayat-ayat berikut ini dapat dijadikan sebagai bekal untuk motivasi:
Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permaianan dan senda gurau ….. (Muhammad: 36)
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk kedalam kubur. (At-Takaatsur: 1,2)
Maka janganlah harta benda dan anak-anak, mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir. (At-Taubah: 55)
Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. ……… Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (Hadiid: 20)
Dan tidaklah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenar-benarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. (Al-Ankabuut: 64)
Sesungguhnya barangsiapa datang kepada Rabbnya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya mereka jahanam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup. (Thaha: 74)
Menurut Imam Ghazaly. Kelak semua manusia akan melintasi jembatan yang di bawahnya terdapat neraka. Jembatan ini dikenal dengan sebutan shiratha’l-mustaqim. Kelak bakal ada yang melewatinya secepat kilat, ada juga yang berlalu seperti angina atau sekencang larinya kuda, dan ada pula yang secepat terbangnya burung. Namun di samping itu, ada juga yang berjalan biasa atau yang merangkak hingga hangus menjadi arang. Bahkan ada yang tersandung sehingga terjatuh ke dalam neraka. Perbedaan cara ini dikarenakan perbedaan sikap hidup selama di dunia, yaitu apakah selalu taat, atau sering membangkang pada aturan main-Nya. Shiratha’l mustaqim bukanlah jembatan seperti di dunia yang dapat ditempuh dengan kekuatan fisik atau kaki, tetapi jembatan ini hanya dapat diseberangi dengan kekuatan hati. Hati yang selalu membangkang ibarat sepasang kaki yang lumpuh (pincang), sedangkan hati yang selalu taat pada aturan main-Nya ibarat sepasang kaki seorang pelari ulung.




*Kehidupan Akhirat

Oleh Imam Nur Suharno

Kehidupan di dunia ini sebenarnya adalah kehidupan menuju akhirat. Ia adalah jembatan yang mesti dilalui oleh setiap manusia sebelum menempuh alam akhirat. Bahasa sederhananya, kehidupan dunia adalah medan persediaan dan persiapan untuk menuju kehidupan akhirat yang kekal sepanjang zaman. Ar-Raghib mengatakan, "Kekal adalah terbebasnya sesuatu dari segala macam kerusakan dan tetap dalam keadaan semula." 

Kehidupan dunia ini merupakan jembatan penyeberangan, bukan tujuan akhir dari sebuah kehidupan, melainkan sebagai sarana menuju kehidupan yang sebenarnya, yaitu kehidupan akhirat. Karena itu, Alquran menamainya dengan beberapa istilah yang menunjukkan hakikat kehidupan yang sebenarnya. 

Pertama, al-hayawan (kehidupan yang sebenarnya). "Tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan kalau mereka mengetahui." (QS al-Ankabut [29]: 64).

Kedua, dar al-qarar (tempat yang kekal). "Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara), dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal." (QS Ghafir [40]: 39).

Ketiga, dar al-jaza' (tempat pembalasan). "Di hari itu, Allah akan memberi mereka balasan yang setimpal menurut semestinya, dan tahulah mereka bahwa Allahlah yang benar lagi yang menjelaskan (segala sesuatu menurut hakikat yang sebenarnya)." (QS an-Nur [24]: 25).

Keempat, dar al-muttaqin (tempat yang terbaik bagi orang yang bertakwa). "Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: 'Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?' Mereka menjawab: '(Allah telah menurunkan) kebaikan.' Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik, dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa." (QS an-Nahl [16]: 30).

Dengan demikian, setelah manusia mengetahui akan hakikat kehidupan yang sebenarnya, mereka akan memberikan perhatian yang lebih besar pada kehidupan akhirat yang kekal daripada kehidupan dunia yang fana ini. Sebab, "Sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang." (QS ad-Dhuha [93]: 4).

Oleh karena itu, "Sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu. Mereka mengatakan: 'Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.' Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci, dan mereka kekal di dalamnya." (QS al-Baqarah [2]: 25). Wallahu a'lam.


Jumat, 04 November 2011

Manusia dan Cinta Kasih


Manusia dan Cinta Kasih

Pengertian cinta

Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut. Cinta adalah satu perkataan yang mengandungi makna perasaan yang rumit.



Dalam Qur'an cinta memiliki 8 pengertian berikut ini penjelasannya:

1. Cinta mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan
"nggemesi". Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu
berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia
ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.

2. Cinta rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut,
siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis
rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding
terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang
kekasih meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi
kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya.
Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antar orang yang bertalian
darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari
itu maka dalam al Qur'an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham ,
yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri,
yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata
rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana
psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim. 
Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah
dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau silaturrahmi artinya
menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta
mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia
akhirat.

3. Cinta mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara,
sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung
kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al Qur'an disebut
dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada
yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang
lama. 

4. Cinta syaghaf. Adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil
dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad
syaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir
tak menyadari apa yang dilakukan. Al Qur'an menggunakan term syaghaf
ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesir
kepada bujangnya, Yusuf.

5. Cinta ra'fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan
norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak
tega membangunkannya untuk salat, membelanya meskipun salah. Al Qur'an
menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah
menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini kasus
hukuman bagi pezina (Q/24:2).

6. Cinta shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku
penyimpang tanpa sanggup mengelak. Al Qur'an menyebut term ni ketika
mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan
Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja),
sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan
bodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al
jahilin (Q/12:33)

7. Cinta syauq (rindu). Term ini bukan dari al Qur'an tetapi dari
hadis yang menafsirkan al Qur'an. Dalam surat al `Ankabut ayat 5
dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan
tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma'tsur
dari hadis riwayat Ahmad; wa as'aluka ladzzata an nadzori ila wajhika
wa as syauqa ila liqa'ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya
memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu.
Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al Muhibbin wa
Nuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepada
sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang
apinya berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa il
tihab naruha fi qalb al muhibbi

8. Cinta kulfah. yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik
kepada hal-hal yang positip meski sulit, seperti orang tua yang
menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada
pembantu. Jenis cinta ini disebut al Qur'an ketika menyatakan bahwa
Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, la
yukallifullah nafsan illa wus`aha (Q/2:286)





Perbedaan cinta dan kasih

Cinta adalah sesuatu yang suci, anugerah Tuhan dan sering tidak rasional. Cinta dipenuhi nuansa memaklumi dan memaafkan. Kesabaran, kesetiaan, pengertian, pemberian dan pengorbanan akan mendatangkan/menyuburkan cinta, sementara penyelewengan, egoisme, kikir dan kekasaran akan menghilangkan rasa cinta.

Sayang adalah satu rasa yg tulus.bukan sekedar rela dan siap melepas seseorang yg kita cintai dan kita sayangi.tulus untuk mencintai dan sayang kpd org terkasih dgn melihat dia lebih bahagia dengan orang yg dia cintai itulah cinta yg murnim di hati kita dan cinta tak akan tumbuh jika Allah yg maha BERKUASA atas segalanya tdk menghendakinya.

Cinta adalah perasaan yang timbul dimana adanya keinginan untuk saling mengerti dan memahami. Cinta merupakan anugerah terindah dari tuhan karena melalui cinta kita dapat merasakan keajaiban akan kehidupan mulai dari bahagia,sedih,sakit,menderita dll.

Sayang itu hampir mendekati cinta tp banyak orang yang salah mengartikan cinta dan sayang. cinta itu terjadi karena adanya getaran hati dalam artian terjadi secara alami dan sayang terjadi karena adanya sesuatu diri diri seseorg yg bisa membuat kt menjadi sayang dengan org itu.Kalo cinta sudah pasti sayang tapi kalo sayang belum tentu cinta.Dan ketika kita mencintai seseorang kita pasti akan memberikan yg terbaik buat org itu n berusaha mencintai org itu dgn cara yg sesempurna mungkin yg bs kita lakukan.

Sayang itu lebih abadi sifatnya. Ketika kita sayang ama seseorang maka kita takut kehilangannya. Tetapi cinta bisa berubah menjadi benci. Rasa sayang membuat kita ingin memiliki dan dimiliki. Rasa cinta membuat kita ingin menguasai.

Cinta adalah membiarkan orang yang kita sayangi bahagia.. kalo kamu memang bener2 sayang ma orang itu jangan bikin dia terganggu dengan kehadiran kamu, biarkanlah dia pergi mencari kebahagiaanya sendiri apabila dia sadar kamu yang terbaik buat dia maka dia akan kembali dengan membawa kebahagiaan sejati.Rasa Sayang itu melebihi dari rasa suka,rasa cinta. tetapi kasih melibihi rasa sayang, karena kasih melebihi semua rasa itu.kasih itu panjang sabar,murah hati, dan tulus keluar dari hati.

Cinta adalah perasaan suka-menyukai karena sesuatu dalam diri orang lain yang membuat kita tertarik hati dan berkomitmen. Cinta lebih banyak mengandalkan keadaan seseorang tersebut dalam berinteraksi dengan kita. Lain kata, cinta itu bersifat pemberian yang pamrih.

Sayang lebih mendekati kata Kasih (mengasihi).Sayang itu tulus,rela,dan selalu melindungi. Tak pernah padam,tak pernah redup dan tak pernah dapat tergantikan oleh apapun.



  

Macam- macam cinta

1. Cinta karena kasih sayang
Cinta inilah yang biasanya sangat sulit sekali ditemukan sekarang ini. Akan tetapi, cinta karena kasih sayang masih bisa ditemukan pada pasangan yang benar-benat tulus saling mencintai antara satu dengan yang lain. Cinta ini terkadang tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekitar mereka atau dengan kata lain mereka tidak terpengaruh dengan harta atau jabatan. Mereka hanya merasa saling menghargai satu sama lain, dan merasa saling membutuhkan.


2. Cinta karena nafsu
Cinta inilah yang berbahaya, cinta karena nafsu biasanya terjadi pada seseorang yang hanya ingin memenuhi nafsunya belaka. Mereka mengatakan cinta kepada seseorang hanya untuk memenuhi “nafsu” mereka belaka. Cinta ini biasanya terjadi pada masa-masa dewasa, dimana kita misalkan ingin mendapatkan seseorang yang di anggap paling cantik/ganteng di kampus/sekolahan qt. Maka dengan mendapatkanya, qt bisa memuaskan nafsu qt untuk memilikinya. Akan tetapi, “biasanya” hubungan seperti ini tidak bertahan lama, karena tidak desertai dengan rasa cinta yang tulus.
3. Cinta karena harta
kalau yang ini ngga’ usah di deskripsikan lagi ya???dah pada tau kan artinya??hehehe...cinta seperti ini sudah makin banyak terjadi di lingkungan kita, akan tetapi qt juga tidak bisa menyalahkan orang yang mencintai seseorang karena harta. Sekarang beberapa orang mulai berfikir realistis, mereka membutuhkan harta/uang untuk mencukupi kehidupanya sehari-hari. Jadi, mereka mencari pasangan yang jauh lebih kaya dari mereka.

4. Cinta karena kasihan
Untuk yang satu ini, biasa kita temuin sehari-hari di lingkungan kita. Cinta ini desebabkan karena seseorang merasa kasihan kepada orang lain atau dengan kata lain merasa iba.
5. Cinta karena paksaan
Kalau yang ini kayaknya dari zaman siti nurbaya sampai sekarang masih ada ....Cinta karena paksaan biasanya terjadi karena mereka di dorong atau di paksa mencintai seseorang yang tidak dicintainya. Misalkan contohnya perjodohan gan, disini tidak menutup kemungkinan, cew sama cow tersebut tidak saling suka satu sama lain, bahkan terkadang tidak cocok sama sekali. Akan tetapi mereka tepaksa mencintai satu sama lain karena adanya paksaan dari orang tua mereka. Tapi dalam hal ini tidak menutup kemungkinan pasangan tersebut bisa menjadi suka satu sama lain, karena ada pepatah mengatakan “suka karena terbiasa”, atau kata orang jawa “tresno jalaran soko kulino”.
6. Cinta karena balas dendam
Kalau yang ini, jangan sampai deh kena ke kalian, rasanya tidak enak banget. Cinta karena balas dendam adalah cinta yang hanya ingin menyakiti, tanpa ada rasa ingin saling melindungi satu sama lain (kan harusnya kalau sayang atau cinta harus melindungi satu sama lain ya


Tingkatan cinta

Menurut Abdullah Nasih Ulwan, cinta memiliki tiga tingkatan.
- Cinta tingkat tertinggi, yaitu cinta kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan-Nya
- Cinta Tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat
- Cinta tingkat terendah; ialah cinta yang lebih mengutamakan cinta kepada keluarga, harta dan masalah dunia dari pada mencintai Allah dan Rasul-Nya

Tiga tingkatan cinta itu berdasarkan Firman Allah Pada surat At-Taubah [9]:24
“Katakanlah: “Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA”. dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.”(Qs. At Taubah[9]:24)
Dari ketiga tingkatan cinta tersebut kemudian di sederhanakan lagi menjadi dua bagian cinta. Yaitu cinta kepada sesama makhluk dan cinta kepada Allah swt.
a. Cinta Kepada Makhluk
Cinta kepada sesama makhluk pada hakekatnya harus menjadi personifikasi cinta kepada Allah SWT. Artinya, ketika kita mencintai saudara kita, anak-anak, orang tua, pekerjaan dan yang lainnya, maka cinta-cinta ini harus disandarkan pada kecintaan kita kepada Allah SWT. Sering timbul pertanyaan, bagaimana mencintai seseorang karena kita mencintai karena Allah.
Contoh sederhana yang dapat kita pelajari misalnya; ketika laki-laki mencintai wanita karena Allah maka sang laki-laki harus berlaku jujur, setia, mengasihi dan tidak melakukan sesuatu yang di benci Allah, yaitu bermaksiat.
Ia lebih mendahulukan ridho Allah dari pada orang yang di kasihinya. Ia mampu menahan diri dengan tidak mengikuti hawa nafsunya yang menyebabkan ternoda kemurnian cintanya. Maka itu berarti kita berada pada jalan kecintaan karena Allah SWT.
Dari rasa cinta kita kepada makhluk yang terpenting adalah cinta kita kepada sesama muslim. Inilah cinta yang akan melahirkan bangunan kokoh persaudaraan, hati menjadi lapang, beban terasa ringan, wajah ceria penuh senyuman. Ikatan cinta antara sesama kaum muslimin merupakan salah satu indicator keimanan yang sempurna. Dari Anas Bin Malik r.a. RAsulullah bersabda: “Tidak sempurna iman seseorang diantara kalian, sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri”. ( Hr. Shoheh Muslim )
Dalam hadits lain, dari riwayat Abu Hurairah ra. Rasulullah bersabda:
“Di hari kiamat nanti, Allah Swt, berfirman,” Dimanakah orang-orang yang saling mencintai karena keagugan-Ku?. Hari ini mereka Aku naungi dengan perlindungan-Ku, di hari ketika tidak ada perlindungan kecuali perlindungan-Ku.”.
Maksud dari kata keagungan-Ku dalam hadits ini adalah didasari oleh keagungan dan taat kepada Allah, bukan karena landasan kepentingan duniawi atau tujuan-tujuan pribadi yang materialistis.
b. Cinta Kepada Allah SWT
Mencintai Allah adalah cinta dalam tingkatan yang paling tinggi. Mencintai Allah berarti tidak memberi kesempatan kepada jiwa untuk mencintai yang lain. Seperti tergambar dalam sebuah ayat:
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah Amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)”. Qs. Al-Baqarah [2]:165
Dalam ayat ini di gambarkan bahwa orang yang benar-benar mencintai Allah adalah orang yang tidak punya sesembahan-sesembahan lain yang dapat menandingi cintanya kepada Allah. Dengan kata lain, mencintai Allah adalah karena Allah sendiri bukan karena yang lainnya.
Hal yang paling mudah dipahami oleh akal pikiran mengapa kita hanya patut mencintai Allah adalah karena anugerah nikmat yang telah di berikan Allah kepada kita. Kenikmatan yang seluruh manusia tenggelam di kedalaman samuderanya, yang mengiringi manusia bersama hirupan napas dan detak jantungnya, yang menyertainya di setiap tempat dan waktu, yang bersama keluasan dan keabadian-Nya semata bersumber dari Dzat Allah Swt.
Rasulullah bersabda:
“Cintailah Allah karena nikmat yang di anugerahkan kepada kalian, cintailah aku karena cinta kalian kepada-Nya, dan cintailah ahlulbaitku karena cinta kalian kepadaku” (Hr. Tirmidzi dan Hakim)

Penulis : Ustadz Anwar Anshori Mahdum